Rabu, 31 Mei 2017

Keberagaman JIhad dalam Agama Islam

Keragaman Jihad dalam Agama Islam

Oleh: Akhmad Ma`sum Rosyadi


Pendahuluan
Islam merupakan agama Rahmatal lil’alamin bagi seluruh umat manusia, ada banyak cara berjuang  dalam islam, dalam agama pasti ada aturan,perintah dan juga larangan, di antaranya berjihad merupakan hal yang di syariatkan dalam Islam.
 Secara etimologi, Jihad adalah kepayahan, kesulitan, atau mencurahkan segala daya dan upaya, yaitu mencurahkan segala daya dan upaya, yaitu mencurahkan segala upaya dan kemampuan untuk meraih suatu perkara yang berat lagi sulit.[1] Seiring dengan keadaan zaman banyak berbagai faham di tanah air, kata jihad sering di asumsikan sebagai tindak kekerasan atau peperangan melawan orang kafir, seperti terorisme, dan juga bom bunuh diri. Untuk meluruskan hal tersebut, kita perlu untuk memahami arti dan esensi jihad yang di jelaskan dalam al-Qur’an,hadist dan fatwa ulama’ salaf. Menurut Ar-Raghib Al-Ashbahany (W. 502 H) berkata “Jihad adalah bersungguh-sungguh dan mengerahkan seluruh kemampuan dalam melawan musuh dengan tangan,lisan, apa aja yang ia mampu.
وَجَاهِدُوا فِي اللَّهِ حَقَّ جِهَادِهِ ۚ 
“Dan berjihadlah kalian pada jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya.” (Al-Hajj: 78).
Kata jihad seringkali disalah pahami hal ini mungkin di sebabkan karena biasanay lazim di ucapkan pada saat perjuangan fisik sehingga diidentikkan dengan perlawanan bersenjata.[2] Salah satu warisan ideologi yang mendapat tekanan adalah pelemahan nilai-nilai dan etika jihad dalam memperjuangkan hak-hak umat, maupun jihat memelihara agama. Konsep jihad yang begitu indah sebagai sepirit dalam menjalankan kehidupan telah disalahpahami dan di seleewengkan maknanya menjadi sebatas makna “kekerasan” secara fisik terhadap siapa saja yang melawan agama tuhan. Oleh karena itu pengetahuan tentang konsep jihad ini sangat penting guna membangunkan kembali jati diri umat Islam  yang makin lama makin melemah.
Jihad fi sabilillah, dalam syariat islam, tidak hanya bermakna memerangi orang-orang kafir saja, tetapi jihad, menurut kacamata syari’at umum, meliputi beberapa perkara:[3]
1.      Jihadun Nafs ( Jihad dalam memperbaiki diri)
2.      Jihadusy Syaithan ( Jihad melawan syaithan)
3.      Jihadul Kuffar wal Munafiqin ( Jihad melawan orang-orang kafir dan kaum munafikin)
4.      Jihad arbabuzh zhalmi wal bida’ wal munkarat (Jihad menghadapi  orang zhalim,ahli bid’ah, dan pelaku kemungkaran).
            Islam adalah agama Allah yang smpurna dan penuh dengan petunjuk. Tak satupun agama yang di ridlai oleh-Nya selain Islam. Kemuliaan, keindahan, keagungan, dan segala sifat yang terpuji telah menjadi cahaya Islam yang tidak akan sirna hingga hari kiamat.[4] Perlu di ingat pula, bahwa junjungan kita yang mulia, Rasulallah SAW adalah sosok yang berada pada tingkatan tertinggi dalam jihad fi sabilillah, yang beliau telah berjihad di jalan-Nya dengan sebenar- benar jihad, telah melaksanakan seluruh bentuk jihad yang ada, dan mewaqafkan seluruh detik-detik kehidupannya untuk berjihad, baik dengan hati,lisan maupun dengan tangannya. Oleh karena itu beliaulah yang memiliki derajat tertinggi serta nilai dan kedudukan termulia di sisi Allah.
Secara umum hukum dari Jihad melawan orang kafir adalah fardhu kifayah
وَمَا كَانَ الْمُؤْمِنُونَ لِيَنْفِرُوا كَافَّةً ۚ فَلَوْلَا نَفَرَ مِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ مِنْهُمْ طَائِفَةٌ لِيَتَفَقَّهُوا فِي الدِّينِ وَلِيُنْذِرُوا قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوا إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ
Artinya:  “Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya” (Q.S Attaubah: 122)
Namun Allah juga memerintahkan sebagian untuk memperdalam pengetahuannya tentang agama untuk memberi peringatan kepada kaum yang lalai, artinya Allah memerintahkan untuk mendakwahkan ilmu agama kepada kaum yang masih minim pengetahuannya. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata “Jihad kadang dengan hati, seperti berniat dengan bersungguh-sungguh untuk melakukannya, dengan berdakwah kepada Islam dan syari’atnya, dengan menegakkan hujjah (argumen) terhadap penganut kebatilan,dengan ideologi dan setrategi yang berguna bagi kaum muslimin, atau berperang dengan diri sendiri.[5]
Konsep lain tentang Jihad yang di gandengkan dengan dakwah, yang makna bahasanya adalah Mengajak atau Menyeru kepada manusia agar melaksanakan ajaran islam.[6]

Hasil Penelitian
Saya mencoba bertanya mengenai makna Jihad kepada beberapa narasumber di daerah saya dan sekitarnya, yaitu tentang makna jihad menurut mereka,apakah memperbaiki diri sendiri termasuk jihad?  apakah berdakwah  juga termasuk jihad?
Bapak Abdur Rosyid  merupakan tokoh masyarakat di kampung saya, beliau selaku ta’mir musholla Miftahul Ulum Lebak,Pakis Aji Jepara. “Menurut beliau Jihad adalah berjuang, berjuang bukan hanya dalam medan perang, di antaranya berjuang menegakkan ajaran islam, berjuang dengan ilmu yang di milikinya, berjuang untuk keluarga, berjuang dalam berbuat kebaikan”.
Ust.Musyafak beliaau merupakan ustadz di Pon-pes Darutta’lim Bangsri Jepara. “Menurut beliau Jihad merupakan berusaha dan berjuang di jalan Allah, berjihad dengan ilmu yang di miliki, jihad melawan nafsu dan jihad berusaha memperbaiki diri”.
Ust.Nur Hidayatullah beliau merupakan murid dari Al-Habib Anis bin Husein Al-At-thas. “Menurut beliau Jihad merupakan berjuang dengan semampunya  di jalan Allah menegakkan ajaran Islam, menghadiri majlis ta’lim berniat tholabul ilmi menambah ilmu-ilmu untuk memperbaiki diri, menjalankan kewajiban dan menjalankan sunnah-sunnah Nabi Muhammad SAW dengan tujuan untuk memakmurkan agama islam, berdakwah juga termasuk berjihad, mengingatkan dan juga mengajak berbuat baik”.
Menurut Abah Muhtar Baisony beliau merupakan pengasuh pn-pes “Bismillahirrahmanirrahim” Tahunan Jepara.
Menurut beliau Bersholawat dengan seni Hadroh juga termasuk sarana berjihad berjihad, karena membaca maulid dan menyerukan sholawat  di imbangi dengan syair-syair yang tujuannya untuk mengajak masyarakat,mengingatkan dan mensyiarkan ajaran islam.

Analisis
Jihad memerangi musuh hanyalah salah satu dari sekian banyak sarana dan dakwah untuk menegakkan ajaran islam, yang di maksut dengan berperang di jalan Allah yakni bukanlah berperang menumpah darah orang-orang kafir dan mengambil harta-hartanya, melainkan supaya agama semata milik allah sehingga tampaklah Agama Allah. Dan tersingkirlah segala hal yang menentang ajaran allah berupa kesyirikan dan selainnya. Bukan hanya berperang saja yang merupakan jihad namun menegakkan ajaran islam, memperbaiki diri melawan hawa nafsu, menjalankan sunnah-sunnah Nabi, berjuang dengan ilmunya yang di maksud adalah berdakwah, juga menyampaikan ilmu yang dimiliki bertujuan untuk memberikan manfaat kepada orang lain,
Ada sebuah hadis yang di terangkan dalam hadits Fudhalah bin Ubaid bahwa Rasulallah SAW bersabda:
المجاهد من جاهد نفسه في طاعة الله
“seorang mujahid adalah orang ayng berjihad memperbaiki dirinya dalam ketaatan kepada Allah.”
Di antaranya jihad memperbaiki diri dengan mempelajari ilmu syari’at: Al-Qur’an dan As-Sunnah, sesuai dengan pemahaman para ulama’ salaf. Hal ini karena Allah memerintahkan untuk mempelajari Agama dan menyiapkan pahala yang sangat besar bagi par penuntut ilmu dan orang-orang yang berilmu.[7] Untuk orang yang mengamalkan ilmu yang telah di pelajarinya maka Allah akan menambah ilmu kepadanya yang ia tidak ketahui sebagaimana firman Allah SWT :
وَالَّذِينَ اهْتَدَوْا زَادَهُمْ هُدًى وَآتَاهُمْ تَقْوَاهُمْ
Artinya: Dan orang-orang yang mau menerima petunjuk, Allah menambah petunjuk kepada mereka dan memberikan balasan ketakwaannya. (Muhammad:17)

Berdakwah juga termasuk jihad,dakwah yaitu mengajak atau menyeru kepada manusia untuk selalu melaksanakan yang makruf dan meninggalkan kemungkaran.[8] Rasulallah SAW merupakan seorang sosok yang berada pada tingkatan tertinggi dalam jihad fi sabilillah, yang beliau telah berjihad di jalan-Nya dengan sebenar- benar jihad, telah melaksanakan seluruh bentuk jihad yang ada, dan mewaqafkan seluruh detik-detik kehidupannya untuk berjihad, baik berdakwah dengan hati,lisan maupun dengan tangannya.
Kesimpulan
Dari beberapa pemaparan tentang konsep jihad dapat di simpulkan bahwa jihad bukan hanya berperang di medan peperangan dan tidak harus bertumpah darah dengan para musuh, jihad yang di anjurkan berperang adalah ketika kondisi tidak memungkinkan maka terpaksa harus melakukan peperangan.
Jihad dapat di maknai yaitu memperbaiki diri dan juga memerangi hawa nafsu,berjuang untuk agama dan berjuang dalam kebaikan,berjuang dengan ilmu yang di milikinya dengan dakwah menyerukan agama islam bertujuan untuk membumikan perintah-perintah dan sunnah-sunnah ajaran islam juga termasuk jihad.









Daftar Pustaka
M.Sanusi, Dzulqarnain, Antara Jihad dan Terorisme,Makassar,Pustaka As-sunnah, 2011.
Shihab, M.Quraish,Tafsir Al-Misbah,Jakarta:lentera Hati,2001.
Aripudin, Dr.Acep, Sosiologi Dakwah, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,2013.




[1] Dzulqarnain M.Sanusi, Antara Jihad dan Terorisme,Makassar,Pustaka As-sunnah, 2011, hlm.53
[2] M.Quraish shihab,Tafsir Al-Misbah,Jakarta:lentera Hati,2001 hlm.680
[3] Dzulqarnain M.Sanusi, Antara Jihad dan Terorisme,Makassar,Pustaka As-sunnah, 2011, hlm.65
[4] Ibid. hlm 3
[5] Ibid.hlm.54
[6] Acep Aripudin, Sosiologi Dakwah, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,2013,hlm.64
[7] Dzulqarnain M.Sanusi, Antara Jihad dan Terorisme,Makassar,Pustaka As-sunnah, 2011, hlm..66
[8] Acep Aripudin, Sosiologi Dakwah, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,2013,hlm.64




www.stainkudus.ac.id

1 komentar:

www.lowongankerjababysitter.com www.lowongankerjapembanturumahtangga.com www.lowonganperawatlansia.com www.lowonganperawatlansia.com www.yayasanperawatlansia.com www.penyalurpembanturumahtanggaku.com www.bajubatikmodernku.com www.bestdaytradingstrategyy.com www.paketpernikahanmurahjakarta.com www.paketweddingorganizerjakarta.com www.undanganpernikahanunikmurah.com