Selasa, 06 Juni 2017

Qira'at Sab'ah Imam Hamzah

Qira'at Sab'ah  Imam Hamzah

Oleh: Akhmad Ma'sum Rosyadi

A.    Biografi Imam Hamzah
Biografi singkat ImamQiraat (ImamHamzah) Nama lengkapnya adalah Abu Ummah Hamzah bin Hubaib az-Ziyat Rabi' at-Taimy. Beliau lahir di kota Kuufah pada tahun 80 H juga wafat di kota Kuufah pada tahun 156 H. Semasa hidupnya Imam Hamzah ini terkenal sebagai seorang imam Qiraat di kota Kuufah. Selain itu ia juga dikenal sebagai orang yang menguasai bahasa Arab, ilmu Fara'id dan Hadits. Demikian pula ia dikenal sebagai seorang yang waro'. Imam Abu Hanifah pernah mengatakan tentang Imam Hamzah ini bahwa ada dua hal yang tidak dapat dibantah dari Imam Hamzah, Al-Quran dan Fara'id. Hamzah sendiri pernah mengatakan bahwa ia tidak membaca satu huruf pada Alquran kecuali ada atsarnya. Sanad yag dimiliki Imam Hamzah adalah sebagai berikut, ia menerima Qiraat dari Abu Muhammad bin Sulaiman bun Marhan Al-A'masiy. Al-A'masiy membawa dari abu Muhammad Yahya Al-Asadiy,Yahya menerima dariAl-Qomah bin Qois dan Al-Qomah belajar dati sahabat Abdullah bin Mas'ud kemudian Ibnu Mas'ud ini menerima dari Rasulullah saw,dua perawinya antara lain:
a.       Kholaf Nama lengkapnya adalah Abu Muhammad Kholaf bin Hisyam Al-Bazzaz lahir pada tahun 150 H dan wafat di Baghdad tahun 229H. Pada umur 10 tahun ia telah hafal AlQuran dan mulai belajar ilmu yang lain pada usia 13 tahun.
b.      Kholad  Nama lengkapnya adalah Abu Isa Khollad bin Kholid as-Sayrafi. Ia dilahirkan di kota Kuufah demikian pula wafatnya pada tahun 220 H semasa hidupnya terkenal sebagai imam qiraat yang baik dan arif[1].

B.     Qiraat Hamzah
1.      Riwayat Khalaf
1)      Memisah diantara dua surat
Khalaf memisah diantara dua surat dengan mewashalkan kedua surat dengan tanpa basmalah.
2)      Mim Jama’
a.       Khalaf membaca dhummah ha’ dan sukunnya mim lafal لَدَيْهُمْ اِلَيْهُمْ عليْهُمْ
b.      Khalaf membaca dhummah ha’ dan mim dari setiap mim jama’ yang sesudahnya berupa sukun dari sebelumnya berupa ha’, baik sebelumnya ada huruf ya’ sukun ataupun tidak, seperti  عليْهُم الدلة  
3)      Panjang dan Pendek bacaannya.
a.       Apabila mad muttashil  maka khalaf membaca 3 alif seperti جَاء
b.      Apabila mad munfashil  maka khalaf membaca 3 alif, seperti بما أُنزِلَ
4)      Dua hamzah berurutan dalam satu kalimat maupun dua kalimat
Adapun dalam bacaan hamzah berurutan baik dalam satu dan dua kata baik harakatnya sama maupun beda, maka bacaannya khalaf pun biasa, yakni tahqiq semua, sepertiء أنذرتهم
5)      Isymam
Khalaf membaca Isymam dengan suara shad ke huruf za’ pada:
a.       Lafal المُصَيترُون
b.      Setiap huruf  ص sukun yang jatuh setelah huruf د seperti dalam lafal أصدقُ
c.       Setiap lafalصِرَاطَ  الصِّراط
6)      Saktah
a.       Setiap hamzah hidup dan sebelumnya berupa sukunnya ال ta’rif, dalam satu kata dalam keadaan washal maka khalaf membaca dengan saktah, seperti lafalوبِالأَخِرة
b.      Adapun dalam keadaan waqaf, maka dibaca dengan 2 versi ketika washal dan ditambah naql ketika waqaf
c.       Setiap lafal شيئ (rafa’ dan jer) dalam keadaan washal, seperti كلِّةشيئ قدير
d.      Setiap terdapat hamzah qatha’ yang sebelumnya berupa tanwin atausukun yang berada di kalimah lain dalam keadaan washal, maka khalaf membaca dengan 2 versi yakni saktah dan tanpa saktah pada setiap, seperti عذابٌ أليم
e.       Adapun dalam keadaan waqaf, maka dibaca dengan 3 versi, yakni tanpa saktah dan ditambah naql.
7)      Idzhar dan Idgham
a.       Setiap terdapat nun sukun atau tanwin yang bertemu و atau ي , baik dalam satu kalimat maka khalaf membaca dengan bila ghunnah (tanpa dengung)
b.      Setiap  huruf dal lafal اِذْ bertemu hurufت  dan د , maka khalaf membaca idgham
c.       Setiap hurufdzal lafal قد bertemu hurufج ز ذ س صض ظ ش maka khalaf membaca idgham,
d.      Setiap ta’nits (ت)  bertemu pada huruf ت ج ز س ص ظ , maka khalaf idgham
e.       Setiap huruf lam lafalهل  bertemu dengn huruf ث  ت    maka khalaf membaca idgham
f.       Setiap huruf lam lafal بل bertemu dengan huruf ظ س maka khalaf membaca idgham
g.      Setiap lafal tertentu yang berdekatan makhrajnya, seperti  ذْ bertemu hurufت  dalam lafal اتَّخذْتُم  maka khalaf membaca idgham
h.      Adapun pada lafal  فالزَّاجرات زجرًا maka khalaf membaca dengan idgham kabir.
8)      Fathah dan Imalah
Khalaf membaca imalah  pada :
a)      Setiap lafal dzawatil ya’, seperti الهدى
b)      Setiap alif ta’nits sepeti lafalالموتى
c)      Setiap lafal متى
d)     Setiap lafalرأى  imalah ra’ dan hamzahnya
e)      Setiap lafal نأى  imalah nun dan hamzahnya
f)       Setiap lafal شاء  حاق خاب
g)      Setiap huruf hijaiyah ح ي ط ه ر ,pada awal surat (fawatih as-suwar),sepert الر طه
h)      Dalam akhir ayat dalam 11 surat tertentu, khalaf membacaseluruh alif yang aslinya ya’, atau alif yang berbentuk ya’ (dzawatil ya’) dengan imalah semua tanpa dibaca fathah. Surat tersebut ialah Taha, an-Najm , al-Ma’arij, al-Qiyamah, an-Naziat, ‘Abasa, al-A’la, asy-Syams, al-Lail, ad-Duha, dan al-‘Alaq, selain itu terkadang khalaf juga membaca dengan taqlil, yakni pada :
a.       Setiap lafalالـتَّرَى
b.      Setiap lafal ابوار  القهّضرُ
9)      Khalaf dalam keadaan Waqaf
a.       Setiap terdapat  hamzah yang berharakat sukun jatuh setelah huruf hidup yang sesuai dengan harokatnya, maka dalam keadaan waqaf khalaf membaca ibdal hamzah (mengganti hamzah menjad ي/وْ ) seperti يؤمنون – يومنون
b.      Setiap hamzahyang berada diujun g kalimah dan sebelumnya berupa alif, maka khalaf dalam keadan waqaf mengganti hamzah menjadi alif  (ibdal) dengan 2 dan 6 harakat menurut versi kitab Fayd al- Barakat sepertiالسفهأ
c.       Setiap hamzah yang sebelumnya berupa kasrah dan sesudahnya berupa waw, maka khalaf dalam keadaan waqaf membaca dengan 3 versi, yakni tashil hamzah dan ibdal ya’ dan memindah ya’ kepada huruf sebelumnya disertai membuang hamzah dari, sepert مستهزئون ن – مستهزيون – مستهزون  .

d.      Setiap hamzah yang sebelumnya berupa huruf zaidah (huruf tambahan) و  ق  danل  maka dalam keadaan waqaf khalaf  membaca tahqiq hamzah dan tashil dalam keadaan waqaf dari, seperti وابصارهم

e.       Setiap hamzah yang berharakat fathah sebelumnya berupa ba’ zaidah(tambahan), maka khalaf membaca tahqiq hamzah dan menggantinya dengan ya’ dalam keadaan waqaf dari sepert بيمر – بأمر

f.       Setiap lafal شيئ baik ketika rafa’ dan jer, maka ketika waqaf khalaf membaca 4 versi, yakni dengan naql (memindah harakat) dan membacanya dengan sukun, raum dan ibdal, seperti شيئ – شيّ – شيّ – شيّ   (samaseperti bacaan Hisyam)

g.      Setiap lafal شيئا  yang dibaca nashab, maka khalaf ketika waqaf membaca ibdal (dengan mengganti hamzah menjadi ya’ kemudian di idghamkan sehingga menjadi ya’ bertasydid, dan naql lafal, seperti شيا – شيًّ – شيئّا 

h.      Setiap hamzah yang berad di akhir kalimat yang sebelumnya alif, maka ketika waqaf khalaf membaca tashil hamzah dengan 2 dan 6 harakat dari sepertiبنا – بناء   [2]


2.      Riwayat Khallad
1)      Memissah diantara dua surat
Khallad memisah diantara dua surat dengan mewasalkan kedua surat dengan tanp basmalah
2)      Mim jama’
a)      Khallad membaca dhummah, ha’, dan sukunnya mim lafal عليهم  اليهم  لديهم
b)      Khallad membaca dhummah ha’ dan mim dari setiap mim jama’ yang sesudahnya berupa sukun, dan sebelumnya berupa ha’ baik sebelumnya ada huruf ya’ sukun ataupun tidak, contoh sepertiعليهم الذلة
3)      Panjang dan pendek bacaannya
a.       Apabila mad muttashil maka khallad membaca tiga alif, seperti جأ
b.      Apabila mad munfashil maka khallad membaca 3 alif, sepertiبما انزل
4)      Dua hamzah berurutan dalam satu kalimat maupun dua kalimat
Adapun dalam bacaan hamzah berurutan baik dalam satu dan dua kata, baik harakatnya sama maupun beda, maka bacaannya khallad pun biasa, yakni tahqiq semua, seperti ءأنذرتهم
5)      Isymam
a.       Khallad membaca Isymam dengan suara shad ke huruf ya’ hanya pada lafal..... dalam surat al-fatihah.
6)      Sktah
a.       Setiap hamzah hidup dan sebelumnya berupa sukunnya ال ta’rif, dalam satu kata dlam keadaan washal, maka khallad membaca dengan dua versi, yakni tanpa saktah dan saktah, seperti lafal وب الاخرة
b.      Adapun dalam keadaan waqaf, menurut kitab faydh al-Barakat maka dibaca dengan tiga versi, yakni tanpa saktah, saktah dan ditambah naql, sedangkan menurut kitab lain ialahdua versi, yakni naql dan saktah.
c.       Setiap lafal شيء (rafa’ dan jer) dalam keadaan washal dengan dua versi dalam keadaan tanpa saktah dan saktah.
d.      Setiap terdapat hamzah qatha’ yang sebelumnya berupa tanwin atausukun yang berada dikalimat lain dalam keadaan waqaf, maka khallad membaca dengan dua versi yakni tahqiq dan naq, seperti pada lafalعذاب اليم
7)      Idzhar dan Idgham
a.       Setiap huruf dzal lafal اذ bertemu huruf ta’ dan dal, maka khallad membaca idgham seperti ادّخل
b.      Setiap huruf dal lafal قد bertemu huruf  ج  ز ذ س ش ص ض ظ . maka khallad membaca idgham seperti قد جاءكم
c.       Setiap ta’ ta’nits bertemu pada huruf ث ج ز س ص ظ  maka khallad membaca idgham seperti انبتتت سبع
d.      Setiap huruf lam lafal مل bertemu huruf ت , maka khallad membaca idgham seperti هل ثُوِّب
e.       Setiap lafal tertentu yang brdekatan makhrajnya seperti  ذْ bertemu huruf  تdalam lafal  اتخذتُ maka khallad membaca idgham
f.       Adapun pada lafal طائفة بيَّت  
g.      فالزَّاجِرات زجرًا maka khallad membaca dengan idgham kabir.
8)      Fathah dan Imalah
Khallad membaca imalah pada :
a.       Seperti lafal dzawatil ya’,  seperti lafal الهدَي
b.      Seperti alif ta’nits seperti lafal الموتى
c.       Setiap lafal متى  بلى  عمى
d.      Setiap lafal زأى (imalah ra’ dan hamzahnya)
e.       Setiap lafal نأى ( imalah nun dan hamzahnya)
f.       Setiap lafal طَابَ    زَاغَ   خافَ
g.      Setiap huruf hijaiyah   ح ي ط ه ر  pada awal surat ( fawatih as- suwar ) sepert  طه الر
h.      Dalam akhir ayat dalam sebelas surat tertentu, khallad membaca seluruh alif yang aslinya ya’ atau alifyang berbentuk ya’ ( dzawatil a’) dengan imalah semua tanpa dibaca fathah. Surat tersebut ialah Taha, an-Najm, al-Ma’arij, al-Qiyamah, an-Nazi’at, ‘Abasa al- A’la, as-Syam, al-Lail, ad-Dhuha, dan al-Alaq
Selain itu terkadang khallad juga membaca dengan taklil, yakni pada :
a.       Setiap lafal التَّورِقُ
b.      Setiap lafalالبَوارِ, القهَّا
9)      Khallad dalam keadaan Waqaf
a.       Setiap terdapat hamzah yang berharakat sukun jatuh setelah huruf hidup yang sesuai dengan harakatnya maka dalam keadaan waqaf khalld membaca ibdal hamzah ( mengganti hamzah menjadi وْ\ يْ ) sepertiيُؤمِنُونَ
b.      Setiap hamzah yang berada diujung kalimat yang sebelumnya berupa alif, maka khallad dalam keadaan waqaf mengganti hamzah dengan alif ( ibdal) dengan 2 dan 6 harakat menurut versi kitab fayd al-Barakat seperti السُّفَهَا
Adapun cara membaca lafal ini menurut riwayat ulama’ qiraat dari mesir yang diterima penulis, ada lebih banyak ragam cara membacanya, akan tetapi disini penulis menyukupkan dengan pendapat yang lebih ringkas untuk lebih memudahkan di faham bagi para pemula.
c.       Setiap hamzah yang sebelumnya berupa kasrah dan sesudahnya berupa و, maka khallad dalam keadaan waqaf membaca dengan 3 versi, yakni tashil hamzah dan ibdal ya’ dan memindah ya’ kepada huruf sebelumnya disertai membuang hamzah dari, seperti مُسْتَهزِونَ  -  مُستهزيوْنَ - مُستَهزُونَ
d.      Setiap hamzah yang sebelumnya berupa huruf za’idah (huruf tambahan)  و ف dan ل, maka dalam keadaan waqaf khallad membaca tahqiq hamzah dan tashil dalam keadaan waqaf dari, seperti   وأَبْصَارِهِم 
e.       Setiap hamzah yang berharakat fathah sebelumnya berupa ب zaidah, maka khallad membaca tahqiq hamzah dan menggantinya dengan ya’ dalam keadaan waqaf dari sepert بِيَمْره - بأَمرِه
f.       Setiap lafal... baik ketika rafa’ dan jer, maka ketika waqaf khallad membaca 4 versi, yakni dengan naql (memindah harakat) dan membacanya dengan sukun, raum, dan ibdal, seperti شيئ – شيّ – شيّ – شيّ ( sama seperti bacaan Hisyam)
g.      Setiap lafal شيئًاyang di baca nashab, maka khallad ketika waqaf membaca ibdal (dengan mengganti hamzah menjadi ya’ kemudian di idghamkan sehingga menjadi ya’ bertasydid) dan naql lafal, sepertiشَيا- شَيٌّا- شيئًا 
h.      Setiap hamzah yang berada diakhir kalimat yang sebelumnya berupa alif, maka ketika waqaf khallad membaca tashil hamzah dengan 2 dan 6 harakat dari seperti بِنا-بِناءً
10)  Kalimat- kalimat yang cara bacanya berbeda dengan Hafsh[3]
Adapun diantara sebagian kalimat- kalimat yang cara bacanya berbeda dengan riwayat Hafsh ialah
a.      Membaca lafalيُبْنَيَّ  dalam surat Hud, Yusuf, Luqman, dan al-Shaffat dengan kasrah ya’nya sehingga menjadi يُبنَيَّ, dan masih banyak lagi lainnya dalam kaidah farsy







BAB III
PENUTUP
Simpulan
            Imam Hamzah ini terkenal sebagai seorang imam Qiraat di kota Kuufah, dua perawinya yaitu Khalaf dan Khalad, ada beberapa perbedaan yang diriwayatkan oleh khalaf dan khalad.


Daftar Pustaka
Albab, Chasan, Pengantar Qira’at Tujuh, Semarang : Moncer Press, 2016.
http://supris-returns.blogspot.co.id/2010/01/biografi-imam-hamzah-qiraat-sabah.html



[1] http://supris-returns.blogspot.co.id/2010/01/biografi-imam-hamzah-qiraat-sabah.html
[2] Chasan Albab, Pengantar Qira’at Tujuh, Semarang : Moncer Press, 2016, hlm. 116-124
[3] Ibid., hlm. 124129




0 komentar:

Posting Komentar

www.lowongankerjababysitter.com www.lowongankerjapembanturumahtangga.com www.lowonganperawatlansia.com www.lowonganperawatlansia.com www.yayasanperawatlansia.com www.penyalurpembanturumahtanggaku.com www.bajubatikmodernku.com www.bestdaytradingstrategyy.com www.paketpernikahanmurahjakarta.com www.paketweddingorganizerjakarta.com www.undanganpernikahanunikmurah.com