Qira'at Sab'ah Imam Hamzah
Oleh: Akhmad Ma'sum Rosyadi
A. Biografi Imam Hamzah
Biografi singkat ImamQiraat
(ImamHamzah) Nama lengkapnya adalah Abu Ummah Hamzah bin Hubaib
az-Ziyat Rabi' at-Taimy. Beliau lahir di kota Kuufah pada tahun 80 H juga wafat
di kota Kuufah pada tahun 156 H. Semasa hidupnya Imam Hamzah ini
terkenal sebagai seorang imam Qiraat di kota Kuufah. Selain itu ia juga dikenal
sebagai orang yang menguasai bahasa Arab, ilmu Fara'id dan Hadits. Demikian
pula ia dikenal sebagai seorang yang waro'. Imam Abu Hanifah pernah mengatakan
tentang Imam Hamzah ini bahwa ada dua hal yang tidak dapat dibantah dari Imam
Hamzah, Al-Quran dan Fara'id. Hamzah sendiri pernah mengatakan bahwa ia tidak
membaca satu huruf pada Alquran kecuali ada atsarnya. Sanad yag dimiliki Imam
Hamzah adalah sebagai berikut, ia menerima Qiraat dari Abu Muhammad bin Sulaiman
bun Marhan Al-A'masiy. Al-A'masiy membawa dari abu Muhammad Yahya
Al-Asadiy,Yahya menerima dariAl-Qomah bin Qois dan Al-Qomah belajar dati
sahabat Abdullah bin Mas'ud kemudian Ibnu Mas'ud ini menerima dari Rasulullah saw,dua
perawinya antara lain:
a. Kholaf Nama lengkapnya adalah Abu Muhammad Kholaf bin
Hisyam Al-Bazzaz lahir pada tahun 150 H dan wafat di Baghdad tahun 229H. Pada
umur 10 tahun ia telah hafal AlQuran dan mulai belajar ilmu yang lain pada usia
13 tahun.
b. Kholad Nama lengkapnya adalah Abu Isa Khollad
bin Kholid as-Sayrafi. Ia dilahirkan di kota Kuufah demikian pula wafatnya pada
tahun 220 H semasa hidupnya terkenal sebagai imam qiraat yang baik dan arif[1].
B.
Qiraat Hamzah
1.
Riwayat Khalaf
1)
Memisah
diantara dua surat
Khalaf
memisah diantara dua surat dengan mewashalkan kedua surat dengan tanpa
basmalah.
2)
Mim
Jama’
a.
Khalaf
membaca dhummah ha’ dan sukunnya mim lafal لَدَيْهُمْ
اِلَيْهُمْ عليْهُمْ
b.
Khalaf
membaca dhummah ha’ dan mim dari setiap mim jama’ yang sesudahnya berupa
sukun dari sebelumnya berupa ha’, baik sebelumnya ada huruf ya’ sukun ataupun
tidak, seperti عليْهُم الدلة
3)
Panjang
dan Pendek bacaannya.
a.
Apabila
mad muttashil maka khalaf membaca
3 alif seperti جَاء
b.
Apabila
mad munfashil maka khalaf membaca
3 alif, seperti
بما أُنزِلَ
4)
Dua
hamzah berurutan dalam satu kalimat maupun dua kalimat
Adapun
dalam bacaan hamzah berurutan baik dalam satu dan dua kata baik harakatnya sama
maupun beda, maka bacaannya khalaf pun biasa, yakni tahqiq semua,
sepertiء أنذرتهم
5)
Isymam
Khalaf
membaca Isymam dengan suara shad ke huruf za’ pada:
a.
Lafal المُصَيترُون
b.
Setiap
huruf ص sukun yang
jatuh setelah huruf د seperti dalam lafal أصدقُ
c.
Setiap
lafalصِرَاطَ
الصِّراط
6)
Saktah
a.
Setiap
hamzah hidup dan sebelumnya berupa sukunnya ال ta’rif, dalam satu kata dalam keadaan
washal maka khalaf membaca dengan saktah, seperti lafalوبِالأَخِرة
b.
Adapun
dalam keadaan waqaf, maka dibaca dengan 2 versi ketika washal dan
ditambah naql ketika waqaf
c.
Setiap
lafal شيئ (rafa’ dan jer) dalam keadaan washal,
seperti
كلِّةشيئ قدير
d.
Setiap
terdapat hamzah qatha’ yang sebelumnya berupa tanwin atausukun yang
berada di kalimah lain dalam keadaan washal, maka khalaf membaca dengan
2 versi yakni saktah dan tanpa saktah pada setiap, seperti عذابٌ أليم
e.
Adapun
dalam keadaan waqaf, maka dibaca dengan 3 versi, yakni tanpa saktah dan
ditambah naql.
7)
Idzhar
dan Idgham
a.
Setiap
terdapat nun sukun atau tanwin yang bertemu و atau ي ,
baik dalam satu kalimat maka khalaf membaca dengan bila ghunnah (tanpa
dengung)
b.
Setiap huruf dal lafal اِذْ bertemu hurufت dan د ,
maka khalaf membaca idgham
c.
Setiap
hurufdzal lafal قد bertemu hurufج ز ذ س صض ظ ش maka khalaf membaca idgham,
d.
Setiap
ta’nits (ت) bertemu pada huruf ت ج ز س ص ظ , maka khalaf idgham
e.
Setiap
huruf lam lafalهل bertemu dengn huruf ث ت maka khalaf membaca idgham
f.
Setiap
huruf lam lafal
بل bertemu dengan huruf ظ س maka khalaf membaca idgham
g.
Setiap
lafal tertentu yang berdekatan makhrajnya, seperti
ذْ bertemu hurufت dalam lafal اتَّخذْتُم maka khalaf membaca idgham
h.
Adapun
pada lafal فالزَّاجرات زجرًا maka khalaf membaca
dengan idgham kabir.
8)
Fathah
dan Imalah
Khalaf
membaca imalah pada :
a)
Setiap
lafal dzawatil ya’, seperti الهدى
b)
Setiap
alif ta’nits sepeti lafalالموتى
c)
Setiap
lafal متى
d)
Setiap
lafalرأى imalah ra’ dan hamzahnya
e)
Setiap
lafal نأى imalah nun dan hamzahnya
f)
Setiap
lafal
شاء حاق خاب
g)
Setiap
huruf hijaiyah
ح ي ط ه ر ,pada awal surat
(fawatih as-suwar),sepert الر طه
h)
Dalam
akhir ayat dalam 11 surat tertentu, khalaf membacaseluruh alif yang aslinya
ya’, atau alif yang berbentuk ya’ (dzawatil ya’) dengan imalah semua
tanpa dibaca fathah. Surat tersebut ialah Taha, an-Najm , al-Ma’arij,
al-Qiyamah, an-Naziat, ‘Abasa, al-A’la, asy-Syams, al-Lail, ad-Duha, dan
al-‘Alaq, selain itu terkadang khalaf juga membaca dengan taqlil, yakni
pada :
a.
Setiap
lafalالـتَّرَى
b.
Setiap
lafal
ابوار القهّضرُ
9)
Khalaf
dalam keadaan Waqaf
a.
Setiap
terdapat hamzah yang berharakat sukun
jatuh setelah huruf hidup yang sesuai dengan harokatnya, maka dalam keadaan
waqaf khalaf membaca ibdal hamzah (mengganti hamzah menjad ي/وْ ) seperti يؤمنون – يومنون
b.
Setiap
hamzahyang berada diujun g kalimah dan sebelumnya berupa alif, maka khalaf
dalam keadan waqaf mengganti hamzah menjadi alif (ibdal) dengan 2 dan 6 harakat menurut versi
kitab Fayd al- Barakat sepertiالسفهأ
c.
Setiap
hamzah yang sebelumnya berupa kasrah dan sesudahnya berupa waw, maka khalaf
dalam keadaan waqaf membaca dengan 3 versi, yakni tashil hamzah dan ibdal
ya’ dan memindah ya’ kepada huruf sebelumnya disertai membuang hamzah dari,
sepert
مستهزئون ن – مستهزيون – مستهزون .
d.
Setiap
hamzah yang sebelumnya berupa huruf zaidah (huruf tambahan) و ق danل maka
dalam keadaan waqaf khalaf membaca tahqiq
hamzah dan tashil dalam keadaan waqaf dari, seperti وابصارهم
e.
Setiap
hamzah yang berharakat fathah sebelumnya berupa ba’ zaidah(tambahan), maka
khalaf membaca tahqiq hamzah dan menggantinya dengan ya’ dalam keadaan waqaf
dari sepert
بيمر – بأمر
f.
Setiap
lafal شيئ baik
ketika rafa’ dan jer, maka ketika waqaf khalaf membaca 4 versi, yakni dengan
naql (memindah harakat) dan membacanya dengan sukun, raum dan ibdal, seperti شيئ – شيّ – شيّ –
شيّ (samaseperti
bacaan Hisyam)
g.
Setiap
lafal شيئا yang
dibaca nashab, maka khalaf ketika waqaf membaca ibdal (dengan mengganti hamzah
menjadi ya’ kemudian di idghamkan sehingga menjadi ya’ bertasydid, dan naql
lafal, seperti
شيا – شيًّ – شيئّا
h.
Setiap
hamzah yang berad di akhir kalimat yang sebelumnya alif, maka ketika waqaf
khalaf membaca tashil hamzah dengan 2 dan 6 harakat dari sepertiبنا – بناء [2]
2.
Riwayat Khallad
1)
Memissah
diantara dua surat
Khallad memisah diantara dua surat dengan mewasalkan kedua surat
dengan tanp basmalah
2)
Mim
jama’
a)
Khallad
membaca dhummah, ha’, dan sukunnya mim lafal عليهم
اليهم لديهم
b)
Khallad
membaca dhummah ha’ dan mim dari setiap mim jama’ yang sesudahnya berupa sukun,
dan sebelumnya berupa ha’ baik sebelumnya ada huruf ya’ sukun ataupun tidak,
contoh sepertiعليهم الذلة
3)
Panjang
dan pendek bacaannya
a.
Apabila
mad muttashil maka khallad membaca tiga alif, seperti جأ
b.
Apabila
mad munfashil maka khallad membaca 3 alif, sepertiبما
انزل
4)
Dua
hamzah berurutan dalam satu kalimat maupun dua kalimat
Adapun
dalam bacaan hamzah berurutan baik dalam satu dan dua kata, baik harakatnya
sama maupun beda, maka bacaannya khallad pun biasa, yakni tahqiq semua, seperti ءأنذرتهم
5)
Isymam
a.
Khallad
membaca Isymam dengan suara shad ke huruf ya’ hanya pada lafal..... dalam surat
al-fatihah.
6)
Sktah
a.
Setiap
hamzah hidup dan sebelumnya berupa sukunnya ال ta’rif, dalam satu kata dlam keadaan
washal, maka khallad membaca dengan dua versi, yakni tanpa saktah dan saktah,
seperti lafal
وب الاخرة
b.
Adapun
dalam keadaan waqaf, menurut kitab faydh al-Barakat maka dibaca dengan tiga
versi, yakni tanpa saktah, saktah dan ditambah naql, sedangkan menurut kitab
lain ialahdua versi, yakni naql dan saktah.
c.
Setiap
lafal شيء (rafa’ dan jer) dalam keadaan washal dengan
dua versi dalam keadaan tanpa saktah dan saktah.
d.
Setiap
terdapat hamzah qatha’ yang sebelumnya berupa tanwin atausukun yang berada
dikalimat lain dalam keadaan waqaf, maka khallad membaca dengan dua versi yakni
tahqiq dan naq, seperti pada lafalعذاب اليم
7)
Idzhar
dan Idgham
a.
Setiap
huruf dzal lafal اذ bertemu huruf ta’ dan dal, maka khallad membaca idgham seperti ادّخل
b.
Setiap
huruf dal lafal قد bertemu huruf ج ز ذ س ش ص ض ظ . maka khallad membaca idgham seperti قد جاءكم
c.
Setiap
ta’ ta’nits bertemu pada huruf ث ج ز س ص ظ maka
khallad membaca idgham seperti انبتتت سبع
d.
Setiap
huruf lam lafal
مل bertemu huruf ت , maka khallad
membaca idgham seperti هل ثُوِّب
e.
Setiap
lafal tertentu yang brdekatan makhrajnya seperti ذْ bertemu huruf تdalam lafal اتخذتُ maka khallad membaca idgham
f.
Adapun
pada lafal
طائفة بيَّت
g.
فالزَّاجِرات زجرًا maka khallad membaca dengan idgham kabir.
8)
Fathah
dan Imalah
Khallad
membaca imalah pada :
a.
Seperti
lafal dzawatil ya’, seperti lafal الهدَي
b.
Seperti
alif ta’nits seperti lafal الموتى
c.
Setiap
lafal
متى بلى
عمى
d.
Setiap
lafal زأى (imalah ra’ dan hamzahnya)
e.
Setiap
lafal نأى ( imalah nun dan hamzahnya)
f.
Setiap
lafal طَابَ زَاغَ
خافَ
g.
Setiap
huruf hijaiyah ح ي ط ه ر pada awal surat ( fawatih
as- suwar ) sepert طه الر
h.
Dalam
akhir ayat dalam sebelas surat tertentu, khallad membaca seluruh alif yang
aslinya ya’ atau alifyang berbentuk ya’ ( dzawatil a’) dengan imalah
semua tanpa dibaca fathah. Surat tersebut ialah Taha, an-Najm, al-Ma’arij,
al-Qiyamah, an-Nazi’at, ‘Abasa al- A’la, as-Syam, al-Lail, ad-Dhuha, dan
al-Alaq
Selain
itu terkadang khallad juga membaca dengan taklil, yakni pada :
a.
Setiap
lafal
التَّورِقُ
b.
Setiap
lafalالبَوارِ, القهَّا
9)
Khallad
dalam keadaan Waqaf
a.
Setiap
terdapat hamzah yang berharakat sukun jatuh setelah huruf hidup yang sesuai
dengan harakatnya maka dalam keadaan waqaf khalld membaca ibdal hamzah (
mengganti hamzah menjadi وْ\ يْ )
sepertiيُؤمِنُونَ
b.
Setiap
hamzah yang berada diujung kalimat yang sebelumnya berupa alif, maka khallad
dalam keadaan waqaf mengganti hamzah dengan alif ( ibdal) dengan 2 dan 6
harakat menurut versi kitab fayd al-Barakat seperti السُّفَهَا
Adapun cara membaca lafal ini menurut riwayat ulama’ qiraat dari
mesir yang diterima penulis, ada lebih banyak ragam cara membacanya, akan
tetapi disini penulis menyukupkan dengan pendapat yang lebih ringkas untuk
lebih memudahkan di faham bagi para pemula.
c.
Setiap
hamzah yang sebelumnya berupa kasrah dan sesudahnya berupa و, maka khallad dalam
keadaan waqaf membaca dengan 3 versi, yakni tashil hamzah dan ibdal ya’ dan
memindah ya’ kepada huruf sebelumnya disertai membuang hamzah dari, seperti مُسْتَهزِونَ -
مُستهزيوْنَ - مُستَهزُونَ
d.
Setiap
hamzah yang sebelumnya berupa huruf za’idah (huruf tambahan) و ف dan ل, maka dalam keadaan waqaf khallad membaca
tahqiq hamzah dan tashil dalam keadaan waqaf dari, seperti
وأَبْصَارِهِم
e.
Setiap
hamzah yang berharakat fathah sebelumnya berupa ب zaidah, maka khallad membaca tahqiq hamzah
dan menggantinya dengan ya’ dalam keadaan waqaf dari sepert بِيَمْره - بأَمرِه
f.
Setiap
lafal... baik ketika rafa’ dan jer, maka ketika waqaf khallad membaca 4 versi,
yakni dengan naql (memindah harakat) dan membacanya dengan sukun, raum, dan
ibdal, seperti
شيئ – شيّ – شيّ – شيّ ( sama
seperti bacaan Hisyam)
g.
Setiap
lafal شيئًاyang di baca nashab, maka khallad
ketika waqaf membaca ibdal (dengan mengganti hamzah menjadi ya’ kemudian di
idghamkan sehingga menjadi ya’ bertasydid) dan naql lafal, sepertiشَيا- شَيٌّا- شيئًا
h.
Setiap
hamzah yang berada diakhir kalimat yang sebelumnya berupa alif, maka ketika
waqaf khallad membaca tashil hamzah dengan 2 dan 6 harakat dari seperti بِنا-بِناءً
10)
Kalimat-
kalimat yang cara bacanya berbeda dengan Hafsh[3]
Adapun diantara sebagian kalimat- kalimat yang cara bacanya berbeda
dengan riwayat Hafsh ialah
a.
Membaca
lafalيُبْنَيَّ dalam surat Hud, Yusuf,
Luqman, dan al-Shaffat dengan kasrah ya’nya sehingga menjadi يُبنَيَّ, dan masih
banyak lagi lainnya dalam kaidah farsy
BAB III
PENUTUP
Simpulan
Imam
Hamzah ini terkenal sebagai seorang imam Qiraat di kota Kuufah, dua
perawinya yaitu Khalaf dan Khalad, ada beberapa perbedaan yang diriwayatkan
oleh khalaf dan khalad.
Daftar Pustaka
Albab,
Chasan, Pengantar Qira’at Tujuh, Semarang : Moncer Press, 2016.
http://supris-returns.blogspot.co.id/2010/01/biografi-imam-hamzah-qiraat-sabah.html
[1] http://supris-returns.blogspot.co.id/2010/01/biografi-imam-hamzah-qiraat-sabah.html
[2] Chasan Albab, Pengantar
Qira’at Tujuh, Semarang : Moncer Press, 2016, hlm. 116-124
0 komentar:
Posting Komentar